Sabtu, 21 Januari 2017
Selasa, 17 Januari 2017
BISNIS INTERNASIONAL
A. Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis
Internasional (International Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran
Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau
individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.
Kita dapat
membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
a.
Perdagangan
Internasional (International Trade)
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
b. Pemasaran Internasional
(International Marketing)
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
B. Alasan Melaksanakan Bisnis
Internasional
Alasan
negara melakukan perdagangan internasional:
1. Masalah mobilitas faktor produksi.
2. Monilitas mengandung arti suatu
pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi
dari suatu negara kenegara lain.
3. Masalah batas-batas negara yang
berdaulat.
4. Masalah transport cost.
a.
Konsep
Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
b. Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
c.
Potensi
Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
C. Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis
Internasional
Perusahaan
yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang
sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
D. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis
Internasional
Melaksanakan
bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang
di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan
yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional.
Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan
negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis
internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea
masuk : Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang
diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
2. Perbedaan bahasa, sosial
budaya/cultural : Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi
kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah
merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
3. Kondisi politik dan
hokum/perundang-undangan : Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara
dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis
dari kedua negara tersebut.Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang
berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis
internasional.
4. Hambatan operasional : Hambatan
perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.
E. Perusahaan Multinasional
Suatu
perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan operasinya
di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era globalisasi
yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan selalu
terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara
cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang
terjadi di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang
konsumsi atau kehidupan sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara
yang satu dengan negara yang lain.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang mendorong
perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang akan mencoba
untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang – barang yang paling
murah kemudian dipasarkan keseluruh penjuru dunia sehingga akan lebih ekonomis
dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Adanya batasan – batasan ekspor
impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi barang di
negeri sendiri dan menjual di negeri luar. Dengan cara itu pembatasan ekspor –
impor tidak berlaku lagi baginya.
Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja
Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi
Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland,
Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman,
Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Sumber :
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
A. Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab Sosial Perusahaan /
suatu bisnis atau CSR (Corporate Social Responsibility) dapat
didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan / suatu bisnis terhadap
lingkungan eksternal perusahaan / suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial
lainnya.
Selain definisi diatas masih ada
definisi lain mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam
pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan
karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada
umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD,
2002).
Juga menurut Commission of
The European Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai
aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan
untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan
lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder .
CSR(Corporate Social Responsibility)
berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
B. Benturan dengan kepentingan
masyarakat.
Proses produksi suatu perusahaan
atau suatu bisnis seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat
dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah,
maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan
polusi, hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan
berbagai hal lainnya.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau
tidak legal dalam sebuah manajemen perusahaan :
· Penggunaan obat-obatan terlarang
· Pencurian oleh Para Pekerja atau
Korupsi
· Konflik Kepentingan
· Pengawasan Kualitas atau Quality
Control
· Penyalahgunaan informasi yang
bersifat rahasia
· Penyelewengan dalam pencatatan
keuangan
· Penyalahgunaan penggunaan asset
perusahaan
· Pemecatan tenaga kerja
· Polusi Lingkungan
· Cara bersaing dari Perusahaan yang
dianggap tidak etis
· Penggunaan pekerja atau tenaga kerja
di bawah umur
· Pemberian hadiah kepada pihak-pihak
tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan,dll.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan
dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika
bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari
lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi adalah adanya
biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu
sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya
yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
C. Dorongan tanggung jawab sosial.
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan. Prosedur administrasi serta
jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi
para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang
manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen
orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
· Peningkatan modal kerja karyawan
yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
· Adanya partisipasi bawahan dan
timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen
parsitipatif.
· Penurunan absen karyawan yang
disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan
dan baik.
· Peningkatan mutu produksi yang
diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
· Kepercayaan konsumen yang meningkat
dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
2. Ekologi dan gerakan pelestarian
lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
3. Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
4. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5. Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
D. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis
yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar
dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
E. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial
dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan
dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu
bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang
dapat kita temui di Indonesia adalah :
· Pelaksanaan Hubungan Industrialis
Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
· Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
· Penerapan Prinsip Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
·
Perkebunan
Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
·
Sistem Bapak
Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber :
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
1. Keuangan perusahaan
Divestasi,dalam financial dan
ekonomi,divestasi adalah pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk
financial atau barang. Dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki
oleh perusahaan ini adalah kebalikan dari investasi pada asset yang baru.
Motif,perusahaan memiliki beberapa
motif untuk divestasi. Pertama sebuah perusahaan akan melakukan divestasi
bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga
perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat
dilakukannya. Sebgai contoh,Eastman Kodak,Ford Motor Company,dan banyak
perusahaan lainnya telah menjual beraham bisnis yang tidak berelasi dengan
bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk
memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi
perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat
memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX
Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu
pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga
dapat membayar hutangnya pada saat ini. Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang
dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual
bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum
melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi
perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan
perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan
perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada
terlikuidasi pada saat sebelum divestasi. Motif
keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi.
Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan,
maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode divestasi
Beberapa perusahaan
menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi.
Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka
jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang
sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah
mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan
melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk
membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan
pertemuan.
2. Estimasi penjualan
Estimasi adalah suatu metode dimana
kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai
dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai
sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.
Estimator merupakan statistik yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter meliputi beberapa kriteria ini :
·
estimator tak bias
·
estimator konsisten
·
estimator terbaik
Estimate merupakan nilai (value)
tertentu dari estimator. Jenis-jenis yaitu:
1.
Estimasi Titik - Nilai yang berfungsi untuk suatu pendugaan dari parameter
populasi.
2.
Estimasi Interval - Interval yang menyatakan keberadaan dari suatu parameter
populasi.
pendapatan
selama PLC tersebut. Analisis biasanya menggunakan rasio jumlah konsumen yang
mencoba membeli produk dan jumlah konsumen yang membelinya kembali.
Mengestimasi keberhasilan produk baru sering digunakan rasio penetrasi dan
pembelian ulang
- Penetrasi menunjukan
proporsi pembeli yang mencoba suatu produk
- Rasio pemeblian ulang
menunjukan persentase pembeli pertama yang membeli kembali dalam periode waktu
tertentu
- Kedua rasio iru dapat
diestimasi dari tingkat penjualnnya dan dipakai untuk meramalkan pangsa pasar
merek tertetnu dalam jangka panjnag
Keberhasilan suatu produk, sebagian ditentukan oleh
banyaknya orang yang mencoba dan banyaknya orang membeli kembali produk yang
sama. Estimasi pangsa merek produk baru dpaat diperoleh, dengan cara mengalikan
estimasi rasio penetrasi akhir dengan estimasi tingkat pembelian ulang jangka
panjang. Rasio penetrasi itu menggambarkan pangsa pasar maksimum yang
dipengaruhi oeh kesediaan mencoba produk tersebut, sedang tingkat pengulangan
pembeli memperlihatkan promosi jumlah pembeli yang dapat dipertahankan dalam
jangka waktu yang lama.
PESAING
Jumlah perusahaan yang menjual produk baru relatif
sedikit. Perusahaan cenderung membatasi jenis produknya, karena pasarnya
dianggap belum siap untuk meneria oembaruan-pembaruan produk, perusahaan
mengarahkan upaya penjualannya kepada pembeli-pembeli yang paling siap untuk
pembeli
HARGA Harga cenderung lebih tinggi,
karena: -- Biaya produksi perunit masih
tinggi untuk volumen produksi yang masih terbatas --
Masalah teknologi belum sepenuhnya dapat diatasi
Promosi yang
ditunjukan untuk memberitahukan produk baru kepada pembeli potensial, mendorong
untuk mencobanya dan membentuk jaringan distribusi emembutuhkan biaya yang
cukup tinggi
PROMOSI
Kegiatan
prmosi difoksukan pada usaha pembangunan perminaatn perdaa (primary demand)
pada kelas produk (product class, bukan pada merek produk
3. Estimasi Produksi
Biaya produksi atau harga pokok
produksi (cost of goods manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
a.
Biaya bahan baku(disingkat bbb)
b.
Biaya tenaga kerja langsung(disingkat btkl)
c. Biaya overhead pabrik(Disingkat bop)
4. Estimasi pembelian bahan
langsung
Adalah pembelian baraqng secara langsung,baik
berupa langsung maupun system online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi
penjual maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukan barang dagangnya dengan
cara system online,dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan
menghematkan. Karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu lama untuk dating dan
pergi kesana. Cukup hanya dengan berada didepan computer dan memilih barang
mana yang akan dibelinya,lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah
tertera,dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat
memperoleh keuntungan.
5. Estimasi pemakaian
bahan langsung
Pemakaian bahan langsung adalah biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku,bahan pembantu,dan bahan penunjang
produksi
6. Upah langsung
Biaya manufaktur yang mudah dilacak
keberadaannya dalam produk yang dibuat,misalkan 1 unit meja belajar menyerap
biaya kerja sebesar Rp. 250.000 per unit. Selain upah langsung dalam proses
produksi sering terjadi pembayan untuk upah tidak langsung,misalkan upah
pemeliharaan mesin pabrik,penangan material,insinyur dan lainnya. Pos biaya
tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik
Upah langsung tersebut berupa biaya variable. Saat ini banyak perusahaan
membayar para karyawan pabriknya dengan system gaji tetap per bulan
7. Estimasi beban
fabrikase
Adalah estimasi yang menjelaskan
tentang bahan pabrikasi
8. Estimasi harga pokok
penjualan
Hpp adalah biaya yang masuk kedalam
menciptakan produk yang menjual perusahaan,sehingga biaya hanya dimasukkan
dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi
produk,sebagai contoh hpp untuk mobil itu akan meliputi biaya material untuk
bagian-bagian yang masuk kedalam membuat mobil bersama dengan biaya tenaga
kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke
dealer dan biaya Tenaga kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan
dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam perhitangan hpp akan berbeda dari
satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang dikaitkan dengan
produk-produk sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan yang menjual
barang-barang ini. Ada beberapa cara untuk menghitung hpp,tetapi salah satu
cara yang lebih mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode dan
tambahkan jumlah pembelian selama periode kemudian dikurang idengan persediaan
akhir. Perhitangan ini memberikan jumlah persediaan atau,lebih khusus biaya
persediaan ini,dijual oleh perusahaan selama periode. Karena itu,jika sebuah
perusahaan dimulai dengan $10 juta di persediaan,membuat $2 juta dalam
pembelian dan berakhir periode dengan $9 juta dalam persediaan,biaya perusahaan
barang untuk periode yang akan menjadi $3juta
9. Estimasi beban
penjualan
Adalah beban penjual karena terdapat
beberapa factor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak
tertentu misalkan beban pajak,kerusakan barang barang apapun yang membuat
perusahaan menjadi beban.
10. Estimasi beban
adminstrasi
Beban administrasi perusahaan yang focus dari kepentingan politik pada satt
ini. Badan penelitian Eim estimasi total biaya adminsitrasi di sector pekerjaan
sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya adminsitrasi disektor pekerjaan
sementara adalah:
- Tingginnya jumblah pekerja pekerjaan sementara dan
tingginnya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara(rata-rata tahunan
1.3juta pendaftaran,1.1 juta penempatan dan 15.6 juta pembayaran remunerasi
- Perubahan undang undang banyak dan perubahan kecil
yang menghadapi sector pekerjaan sementara
- Penerapan system pembayaran remunerasi mingguan (bukan
bulanan atau per4 minggu).yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
11. Estimasi laba
rugi
Adalah laporan keuangan suatu
perusahaan yang menunjukan keuntungan atau kerugian,dimana semua laporan
keuangan ditunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan
ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba
ataupun memperoleh kerugian.
12. Estimasi kas
Adalah laporan keuangan yang
menunjukan berapa uang yang dipunyai oleh perusahaan itu,karena dengan adanya
kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada,apakah
perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan
memperoleh penurunan kas.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keuangan_perusahaan
http://nepal.smetoolkit.org/nepal/en/content/en/804/Estimated-Sales
Langganan:
Postingan (Atom)